Sunday 28 February 2010

Sekapur Sirih

Bagi saya, seni adalah pengkhianatan. Sederhana, kita sudah memiliki sebuah dunia yang luas, dunia yang paling nyata, tetapi malah menciptakan dunia baru atas nama seni dan ekspresi diri. Dunia - dunia baru itu tersebar, menyerak disana - sini, ada yang terkenal seperti teori relativitas Einstein, ada yang tersembunyi namun sangat berpengaruh seperti ajaran - ajaran Socrates, ada juga yang lahir prematur seperti fantasi - fantasi yang terperangkap dalam imajinasi tanpa pernah tersentuh peluang untuk dikeluarkan.

Ruang lingkupnya sangat luas memang, namun pada akhirnya semua itu mengerucut pada suatu tema; kebebasan. Rasa gelisahlah yang menggerakkan kita. Dimulai dari melihat, mendengar, meraba, menggunakan semua rasa yang ada, menyalakan intuisi kita. Selanjutnya berpikir, mencerna segala sesuatunya. Hasil dari pemikiran tersebut beragam, baik dalam rupa gagasan, perenungan yang persuatif, sastra, visual, musik, senyuman, maupun kembali lagi menjadi rasa gelisah karena tak kunjung menemukan wujud yang pas untuk menjelma.

Rasa gelisah jugalah yang menggerakkan saya dan mungkin Chakra. Saya memang berkhianat karena menduakan hidup dengan seni -atau setidaknya mencoba- namun di sela - sela pengkhianatan ini, terselip zikir - zikir merdu sebagai tanda bahwa melalui seni ini jugalah saya bersyukur. Chakra juga mungkin begitu. Adalah sajak yang dapat kami beri, setidaknya untuk saat ini, dimana kemudian sajak - sajak tentang hidup yang kami jalani itu kami baca, rekam, dan sajikan.

Mungkin tulisan dan bunyi kami belum begitu bermanfaat bagi anda, tapi setidaknya gerakan bacadengar ini sudah membantu kami untuk mengurangi rasa gelisah, membantu kami untuk melampiaskan hasrat menulis, berbunyi dan berbagi. Dan anda, jika anda juga mempunyai rasa gelisah yang sama seperti kami dan ingin belajar menulis, berbunyi, berbagi, bersama - sama kami, dengan senang hati kami ucapkan selamat bergabung.